Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki sifat menghambat atau menahan arus listrik mengalir pada sebuah media hantar, sehingga besar arus yang mengalir pada input terminal akan menjadi lebih kecil dibanding arus output.
Gambar 1. resistor simbol
Karena terjadi perbedaan jumlah arus pada output, maka akan terjadi perubahan tegangan pada terminal resistor tersebut. Resistor sangat umum digunakan pada peralatan elektronik, meskipun wujudnya berbeda-beda. Dalam kehidupan sehari-hari sifat resistor hampir ada pada semua benda, bahkan pada benda yang memiliki sifat konduktor sekalipun.
Fungsi resistor (R) pemmbagi tegangan (voltage divider), yang menghasilkan tegangan panjar maju (forward bias) dan tegangan panjar mundur (reverse bias), sebagai pembangkit potensial (output) Vo, dan potensial merujuk pada hukum Ohm :
I = V/R....................................................................(1)
Semakin besar tahanan benda, maka semakin sulit arus listrik mengalir. Semakin besar tahanan / daya resistasi pada suatu benda maka benda semakin mendekati sifat isolator demikian juga sebaliknya, semakin kecil tahanan / daya resistransi pada suatu benda maka benda tersebut semakin mendekati sifat konduktor.
Bahkan ada beberapa perangkat elektronik yang memanfaatkan tahanan benda sehingga menghasilkan suatu panas atau cahaya. Misalkan setrika listrik / soldir, lempeng elemen setrika / soldir adalah bahan yang memiliki tahanan yang lumayan tinggi, tetapi dengan tegangan besar arus listrik dipaksa untuk melalui elemen tersebut. Arus yang dipaksa untuk melalui suatu media hantar yang memiliki tahanan tinggi akan menghasilkan suatu panas, dikarenakan arus (elektron yang mengalir) saling bergesekan dengan molekul benda tersebut.
Pada perangkat elektronik, resistor pada umumnya digunakan untuk membagi arus dan membagi tegangan. Untuk mengetahui besar tahanan dari sebuah ressistor, kita membutuhkan sebuah alat ukur yang sering disebut dengan ohmmeter. Alat ukur lain yang paling banya digunakan oleh seorang teknisi adalah multimeter. (Cahyo Nugroho, 2013)
Selain menggunakan multimeter, cara mengukur nilai resistor yang lain adalah menggunakan AVO meter. Ada dua AVO meter yang bisa dipakai untuk mengetahui nilai dari resistor yaitu AVO analog dan AVO digital.
Posisikan alat ukur seperti gambar, skala X1.
Gambar 2. posisi skala X1
Yang harus diperhatikan saat mengukur tegangan baik DC / AC harus benar-benar tepat dalam memposisikan skala switch, misalkan saja saat mengukur tegangan DC 12v maka posisi switch pada 50 VDC dan untuk AC switch maka posisi switch juga harus pada VAC.
Apabila dalam mengukur nilai resistor kita menggunakan AVO meter analog maka hasil pengukuran bisa kita lihat di pergerakan jarum, sedangkan AVO meter digital hasil pengukuran bisa dilihat di layar dengan angka digital seperti kalkulator, tapi untuk AVO meter digital harganya lebih mahal dibanding AVO meter analog karena dengan AVO meter digital kita bisa dengan mudah dan cepat mengetahui nilai resistor yang akan kita ukur.
Gambar 3. Pengukuran resistor
Mengukur resistor dengan AVO meter selain kita mengetahui berapa nilainya kita juga akan mengetahui keadaan atau kondisi resistor tersebut, apakah masih bagus ataukah sudah rusak. (Divaizz, 2013)
--------------------------------------------------------------------------------------------
Dan untuk anda yang memiliki ponsel berbasis linux android, maka anda dapat menggunakan aplikasi yang dibuat untuk dapat beroperasi di OS tersebut, aplikasi ini dapat di unduh di google play/ playstore android. dengan mengetik kata kunci "electrodoid". berikut beberapa gambaran penggunaan aplikasi tersebut,
1. Aplikasi tersebut dapat diunduh langsung dari sini
2. Atau dapat langsung didownload disini
0 komentar:
Post a Comment