Aktuator
aktuator adalah piranti yang dapat memberikan aksi untuk mengubah variabel dalam sistem yang sedang dikendalikan. Secara khusus aktuator adalah peranti yang berfungsi sebagai penghasil gaya atau torsi untuk mendapatkan gerakan (perubahan posisi, kecepatan dan percepatan). Meski demikian aksi yang diberikan aktuator bisa saja bukan dalam bentuk gerakan, misalnya panas atau cahaya. (Nugroho, 2010). Contoh dari aktuator :
Motor Listrik
Motor llistrik terdiri dari rotor (bagian yang bergerak), stator (bagian yang diam). Pada rotor terdapat inti magnet, sedangkan pada stator terdapat koil yang berfungsi sebagai magnet listrik apabila dialirkan arus. Motor diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu AC (alternating current) dan DC (direct current). (Modul TTLE, 2014)
Gambar 1. prinsip kerja motor DC
Solenoid
Solenoid
merupakan aktuator yang terdiri dari koil atau gulungan kawat, inti besi
sebagai pisston gerak linier, dan pegas sebagai pemegang inti besi. Ketika
tegangan masuk pada koil sehingga terjadi aliran arus maka koil akan berubah
menjadi bidang magnet sehingga akan menarik intibesi ke dalam koil sampai
menuju titik tengah koil. Saat tegangan dimatikan maka posisi inti besi akan
kembali seperti semula karena tarikan dari pegas. Cara kerja solenoid hampir
sama dengan motor (AC/DC), perbedaannya terletak pada gerakan yang dihasilkan
yaitu linear dan rotasi.
Gambar 2. Prinsip kerja Solenoid (modul TTLE)
Katup
Katup adalah peralatan
yang berfungsi untuk mengatur aliran fluida sebagai penggerak aktuator. Katup
banyak digunakan pada industri ataupun transporatsi. Katup memiliki berbagai
macam jenis antara lain : Katup ¾, katup 5/2, dsb. Penggerak katup memiliki
berbagai jenis, antara lain : penggerak manual (tuas, knopp, pedal, dll), dan elektrik penggerak magnet / solenoid, udara, dll.
Gambar 3. Katup hidrolik elektrik (pudukstifarea, 2014)
Silinder Pneumatik
Silinder merupakan
jenis aktuator yang digerakkan oleh fluida, bisa beruapa udara (pneumatik)
ataupun minyak (hidrolik). Gerak yang dihasilkan silinder akibat dari gerakan
linear atau maju dan mundur dari sebuah piston. Pemilihan jenis silinder
tergantung dari kerja yang dibebankan, silinder jenis hidrolik memiliki
kemampuan kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan silinder jenis pneumatik.
thanks bro :D
ReplyDelete